▼
Wednesday, May 14, 2025
Benarkah Lansia Seperti Anak?
Suara cukup riuh terdengar oleh Rm. Bambang yang sedang menghadapi laptop di kamarnya. Karena pintu kamar terbuka dia bisa melihat orang-orang masuk aula Domus Pacis lewat timur. Ternyata salah satu bapak melihat Rm. Bambang dan langsung masuk menghampiri Rm. Bambang serta berkata "Nah, ini Rama Bambang. Kami dari Meruya Kedoya". Kemudian Rm. Bambang keluar kamar dengan kursi rodanya didorong oleh bapak itu. Rombongan tamu dengan seragam kaos merah itu sudah diminta menikmati snak oleh karyawan Domus. Salah satu bilang bahwa mereka datang dari Paroki Andreas Kedoya, Jakarta Barat. "Apakah ini Lumen Christi?" tanya Rm. Bambang yang mendapat jawaban serempak "Yaaaa". Dalam hati Rm. Bambang berkata "Oooo, Lumen Christi dari Jakarta", karena sehari sebelumnya Rm. Hartanta Direktur Domus mengumumkan pada Senin 12 Mei 2025 akan ada rombongan tamu Lumen Christi dari Semarang. Suasa lucu muncul ketika ada yang menghampiri rama akan menyalami, Rm. Bambang berkata "Salamannya nanti kalau sudah akan pulang. Sekarang nikmati dulu minum dan snak. Di sini bersalaman berarti pamit akan pulang". Para tamu tertawa. Meskipun demikian, ketika ada rama lain keluar ada yang menghampiri dan akan bersalaman maka muncul seruan "Salam nantiiii ... Belum akan pulang". Dan meledaklah tawa berderai.Rm. Bambang dalam sikap santai mengucapkan selamat datang dan mengenalkan sedikit tentang Domus Pacis Santo Petrus. Mungkin karena suasana santai dan tampaknya sudah terjadi keakraban, ada yang nyeletuk "Di sini ada berapa rama?". Rm. Bambang langsung bilang "Tanyanya nantiiiii. Untuk acara tanya jawab" dan entah bagaimana semua tertawa. Pada waktu Rm. Bambang meneruskan kata-kata pengantar dengan kata-kata humor, ada yang tanya "Rama itu berasal dari mana?" yang langsung dijawab "Nantiiiiiii. Tanyanya untuk mengisi acara tanya jawab". Maka setiap kali ada yang spontan bertanya di tengah omongan Rm. Bambang, muncul seruan aklamasi "Nantiiiii" disertai tawa terbahak-bahak. Selanjutnya Rm. Bambang mempersilahkan kalau ada salah satu dari tamu akan memberi sambutan. Salah satu ibu berdiri untuk menyampaikan kata-kata, tetapi baru beberapa kata Rm. Bambang nyeletuk "Cantik ya?" yang langsung membuat tawa. Ternyata ibu itu menunjuk salah satu ibu yang duduk tertawa dan berkata "Yang paling cantik ini, rama. Namanya Ibu Popi". Rm. Bambang menanggapi "Kalau itu jelas cantik sekali. Pasti umurnya sekitar 20 tahun" dan meledaklah tawa para tamu. Maklumlah, sebelumnya dikatakan bahwa Ibu Popi berusia 89 tahun. Entah bagaimana suasana jadi berbaur karena salah satu berkata "Bagaimana kalau kita membagi diri dalam 4 kelompok. Masing-masing kelompok ada 1 rama". Kebetulan ada 4 rama sepuh yang menyambut, yaitu Rm. Suhartana, Rm. Yadi, Rm. Jarot, dan Rm. Bambang. Kemudian si pencetus ide mengajarkan sebuah lagu yang jadi 4 bagian kecil. Masing-masing bagian dilantunkan oleh kelompok rama sepuh. Lalu setiap kelompok bergantian menyanyikan sesuai bagiannya (lihat gambar lagu). Kemudian si pencetus setiap kali menunjuk bergantian secara acak dan kelompok yang ditunjuk menyanyi dengan gerakan. Terjadilah suasana seperti pertemuan bina iman anak-anak. Tetapi baik para tamu dan keempat rama sampai-sama bergembira. Apalagi gerakan para rama sepuh sungguh lucu tapi tak sadar kalau rada-radak porno karena instruksi Rm. Bambang.
No comments:
Post a Comment