Wednesday, April 30, 2025

Syawalan WADis-Domus


Ketika makan pagi hari Senin 28 April 2025, Rm. Hartanta dan Rm. Bambang serta Rm. Jarot asyik mengomongkan acara Domus Pacis sehari sebelumnya di Minggu 27 April 2025. "Penyanyine elok nggih. Isa lucu?" (Penyanyinya elok, bisa melucu) kata Rm. Hartanta yang diasambung Rm. Bambang yang menyahut "Piyambake criyos yen sanes penyanyi nanging remen nyanyi" (Dia bilang kalau bukan penyanyi tetapi hanya senang menyanyi). Pada Minggu itu memang ada organ tunggal dengan player tampil sederhana tetapi dapat memainkan macam-macam model lagu. "Dhek tampil kethoprak isa kompak kalih njenengan" (Ketika tampil fragmen ketoprak bisa kompak dengan Anda) kata Rm. Jarot ditujukan ke Rm. Bambang. Rm. Bambang menanggapi bahwa, ketika sang penyanyi mendekat ke salah satu hadirin lelaki berkursi roda lalu berkali-kali berkata "Pokokipun kula sampun remeeeen sanget kaliyan Den Mas Broto" (Pokoknya saya sudah mantap menjadi istri Raden Mas Broto), Rm. Bambang langsung tahu itu ceritera Suminten Edan. Rm. Bambang langsung ikut nimbrung memerankan diri sebagai Warok ayah Suminten. Tampaknya acara Minggu itu menghadirkan keceriaan para rama sepuh yang ikut duduk menyaksikan. Para karyawan dan orang-orang pihak Domus Pacis juga amat gembira. Bu Rini dan Bu Katrin beserta keluarganya yang ikut terlibat mengurus juga tampak puas.


Ternyata yang merasa gembira tak hanya orang-orang pihak Domus Pacis Santo Petrus. Pada waktu itu acaranya adalah Syawalan Bersama Persaudaraan WADis - Domus Pacis. WADis adalah kelompok persaudaraan grup WA dari kaum Disabel cacad tubuh. Bersama para pengantar yang hadir lebih dari 150 orang. Selain para cacad dari DIY, ada juga dari Klaten, Sala, Semarang, Salatiga, Karanganyar, dan Wonogiri. Bahkan ada juga yang datang dari Bandung. Suasana acara tampak menghadirkan keceriaan bagi yang hadir di Domus. Banyak tawa penuh kegembiraan kerap muncul. Ketika datang mereka disambut dengan welcome snack. Sebenarnya acara dimulai pada jam 10.00. Tetapi sebelum jam 09.00 banyak kaum disabel sudah berada di aula Domus Pacis. Mereka tampak amat gembira berjumpa dengan teman-teman sesama disabel sehingga muncul kelompok-kelompok kecil yang asyik omong-omong yang kerap diwarnai dengan tawa. Maklumlah, acara ketemu darat antar anggota WADis praktis sejak tahun 2022 hanya sewtahun sekali dengan acara Syawalan yang diselenggarakan oleh Domus Pacis. Memang, acara ini dimulai oleh Rm. Bambang yang pada masa mudanya, karena cacad sejak kecil, sudah aktif di kalangan angkatan muda cacad dalam organisasi Bhakti Nurani. Sedang grup WADis muncul dari salah satu tokoh Bhakti Nurani, almarhum Arnold Simorangkir yang nama panggilannya adalah Ratosimo. Kegembiraan para peserta Syawalan di Domus Minggu itu terungkap dengan kata-kata yang kalau disimpulan bisa berbunyi "Matur nuwun nggih. Pun diseneng-senengke" (Terima kasih sudah dihibur). Bahkan ada yang menginformasikan bahwa penyanyi juga merasa amat senang boleh diberi kesempatan dalam acara Syawalan itu.

Sebenarnya acara Syawalan itu tidak tertata dengan tertib dari pembuka hingga penutup. Pada permulaan Rm. Bambang meminta Ibu Wiwik, sang penyanyi, dan Pak Dalono sebagai player untuk mengisi lagu-lagu. Setelah beberapa lagu ternyata Mas Sri Widodo, salah satu anggota WADis ikut tampil nyanyi. Setelah itu muncul pula beberapa teman cacad menampilkan lagu-lagu. Pada jam 10.00 Rm. Bambang mengajak Mbak Vanes, pemudi berhijab putri Bu Katrin salah satu pemeduli Domus, tampil sebagai MC. Keduanya tampil spontan. "Saya tak tahu acaranya lho, rama" kata Mbak Agnes yang dijawab oleh Rm. Bambang "Justru kuwi. Nek bingung ra ngerti langsung takon" (Itulah. Kalau tak tahu langsung jadi acara bertanya). Ternyata tampilnya duet MC Rm. Bambang - Mbak Vanes bisa membuat pertemuan makin segar. Setelah omong-omong kedua pasangan MC, Rm. Bambang dan Mbak Vanes mengenalkan para rama sepuh yang hadir. Ternyata pengenalan inipun menjadi tampilan humor yang membuat ceria tawa para hadir. Untuk mengenalkan WADis ditampilkanlah tokoh senior, yaitu Pak Parjono dan Pak Sarwoto. Untuk memperkenalkan WADis Rm. Bambang membagikan selembar tulisan buatan Mas Ispono. Ternyata pembukaan dengan pengenalan Domus dan Wadis berjalan lebih dari 30 menit. Karena Bapak Kiai yang akan mengisi siraman rohani belum datang, Rm. Bambang menampilkan sebuah tarian yang diragakan oleh Mbak Kinaya. Dia adalah adik Mbak Vanes. Yang jelas setiap ada jeda, acara selalu diisi dengan lagu-lagu. Tentu saja termasuk Tori, cucu Bu Titik relawan Domus. Bahkan Beberapa ibu penyelenggara dan karyawati Domus juga ikut nyanyi-nyanyi. Pak Kiai begitu datang langsung memberikan ceramah yang berisi pengertian tentang Lebaran, Halal Bihalal, dan Syawalan. Selama acara santap konsumsi, semua anggota WADis mendapatkan door prize pemberian banyak pemeduli yang dikoordinasi Bu Rini dan juga dari Domus Pacis. 

No comments:

Post a Comment